Kembali menulis disini adalah sebuah momen yang tidak disangka-sangka. Awalnya saya berpikir tidak bisa kembali kesini. Ya, rumah yang sudah lama saya tempati namun terlupa untuk disinggahi kembali. Kali ini, saya ingin bercerita kembali di sini. Beberapa tahun ke belakang, banyak sekali peristiwa yang tidak sempat saya dokumentasikan di sini. Saya terlampau sibuk dengan bayi, kemudian roller coaster pandemi hingga lupa dengan apa yang saya suka. Setiap orang memiliki hal yang disukai, disukai tapi tidak bisa, bisa tetapi tidak suka atau bahkan tidak bisa dan tidak suka. Demi melacak kekuatan diri dan ingin menambah jam terbang di bidang itu, maka berikut ini lima kekuatan yang ingin saya dalami lagi beberapa tahun ke depan.
1. Healthy Cooking dan Baking
Saya sangat senang dengan kegiatan memasak dan membuat kudapan untuk keluarga. Di rumah saya sudah mulai membuat tahu dan tempe sendiri, cemilan untuk anak-anak yang rendah gula dan garam, serta menu harian keluarga. Motivasi tertinggi saat melakukan aktifitas ini adalah karena ingin melayani kebutuhan keluarga dengan baik. Oleh karena itulah saya sangat berbinar saat mencoba menyajikan makanan kepada keluarga saya melalui tangan saya sendiri.
Jika ditanya mengapa harus healthy? Jawabannya, karena kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dan bekerja serta aktivitas lainnya. Imam asy-syatibhi dalam Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, mengatakan bahwa tujuan kehadiran agama Islam dalam rangka menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan tujuan kehadiran agama Islam tersebut, maka kesehatan memegang peranan yang sangat penting. Tanpa adanya kondisi kesehatan seseorang , maka dengan sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan. Kesehatan merupakan modal pokok dalam mencapai tujuan kehadiran agama. Itulah kenapa sebuah keluarga muslim wajib melek kesehatan. Tubuh manusia, sebenarnya sudah dirancang oleh Allah dengan amat sempurna. Allah memberikan kita sistem pertahanan berlapis-lapis, sistem kekebalan supaya tidak mudah sakit.
Namun, faktanya saat ini kenapa tetap saja ada manusia yang jatuh sakit sedang Allah sudah memberikan pertahanan tubuh sedemikian canggih? Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena adanya akumulasi makanan yang tidak alami dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak alami serta terakumulasi dalam jangka waktu yang lama. Kesempatan mempelajari sistem di dalam tubuh ini semakin menambah rasa syukur atas segala nikmat Allah. Betapa sayangnya Allah kepada manusia sehingga ditumbuhkanNya beragam tumbuhan beraneka warna dengan manfaat yang saling melengkapi yang tidak lain dan tidak bukan untuk kita makan. Ternyata makan yang halal saja itu tidaklah cukup, Mak. Makanlah yang tayyib, yang dibutuhkan oleh tubuh bukan makan sekedar memuaskan rasa lapar dan lezat sebagai goals. Bismillah semoga kami sekeluarga bisa terus menjalankan prinsip makan berkesadaran demi menjaga amanah tubuh dari Allah.
2. Writing
Pada dasarnya saya suka mempelajari hal yang baru dan menghubungkan informasi dengan keadaan nyatanya. Latar belakang pendidikan saya di bidang hukum menyebabkan saya senang bertemu dengan berbagai macam karakter orang dan berbagi apapun bersama mereka. Selain terus mengupdate informasi terkini di bidang hukum, saya concern dengan informasi yang berkaitan dengan parenting, psikologi dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan agama islam karena sudah menjadi kebutuhan sehari-hari saya saat ini. Untuk bidang pekerjaan, meski lulusan Magister Kenotariatan, entah mengapa hingga saat saya belum rela membagi waktu dan fokus bekerja di bidang ini. Saya merasa enjoy membersamai anak-anak karena banyak hal di rumah yang justru semakin menambah cakrawala wawasan dan pengetahuan saya. Berbagai macam pertanyaan ajaib dari anak-anak menurut saya justru lebih menarik untuk dicari jawabannya dan dijadikan bahan diskusi bersama. Ternyata dunia anak-anak mengubah saya yang dulunya sangat tidak suka jika ada anak yang bermain ke rumah justru kini saya sangat menikmati bermain dan belajar bersama mereka. Entahlah, sejak punya anak dan belajar parenting, saya malah lebih tertarik pada pendidikan anak-anak dan ingin terus belajar agar bisa menfasilitasi mereka. Menulis buku cerita anak, kisah inspiratif dan jurnalistik kebudayaan menjadi salah satu aktifitas menyenangkan yang merupakan salah satu me-time bagi saya.
3. TravelSchooling
Hingga saat ini, keluarga kami adalah pelaku homeeducation dan senang melakukan travelling. Kegiatan travelschooling ini kami jadikan sebagai proyek keluarga. Saat travelling kami jadikan sebagai momen keluarga untuk belajar mengambil insight kala mengunjungi tempat-tempat tertentu. Kegiatan travelling yang biasa kami lakukan bukan hanya sekedar jalan-jalan dan berfoto saja tetapi kami berkunjung ke berbagai tempat yang bermuatan edukasi untuk mengenal budaya seperti museum, cagar budaya,belajar kearifan lokal di eco village, belajar ketahanan pangan di perkebunan, peternakan dan banyak lainnya.
Travelschooling ala keluarga kami adalah berpergian ke mana saja. Bisa ke rumah teman atau saudara, ke pasar, ke taman, masuk hutan, main di sungai, keliling pulau atau bahkan sekedar berkunjung ke tempat-tempat baru yang belum pernah kami kunjungi. Target besarnya memang travelling yang agak jauh, untuk mengenalkan budaya, sejarah, kearifan lokal dan tempat baru.
Kegiatan mengenal dan belajar berbagai hal di tempat yang baru sungguh membuat saya bersemangat. Proses belajar yang keluarga saya jalani bukan hanya saat kami tiba di destinasi perjalanan akan tetapi justru banyak pelajaran saat menempuh perjalanan. Keluarga kami memang sering berpindah-pindah domisili (karena pekerjaan suami) sehingga kami sekeluarga memang sangat menyukai perjalanan jauh maupun dekat. Dalam sebuah perjalanan, banyak sekali skill yang bisa kami latih kepada anak-anak seperti bab kesabaran, taat aturan, dan kehati-hatian. Selama perjalanan kami pun membuka ruang diskusi, belajar adab, mengenal banyak hal unik di luar rumah, berinteraksi dengan orang baru dan beradaptasi dengan tempat baru. MasyaAllah..
4. Photography
Saya sangat antusias terhadap pemandangan indah di bumi ciptaan Allah dan mengabadikan dalam sebuah foto. Kalau ditanya apa obyek foto saya? Mulai dari keanekaragaman tanaman, hewan, bukit, gunung, jalan, air terjun, langit, laut bahkan rumah gedung pun semua saya sukai. Landscape Photography itulah kecenderungan genre foto saya. Hasil jepretan tersebut menunjukan ruang dalam dunia yaitu pemandangan alam, kadang-kadang luas tak berujung, namun terkadang mikroskopis. Foto landscape biasanya menangkap kehadiran alam tetapi juga dapat fokus pada buatan manusia. Alhamdulillah, bersyukur sekali memiliki suami dan anak-anak yang mendukung kesukaan saya ini. Kami biasanya mengunjungi beberapa tempat baru untuk memaknai perjalanan dan menambah kesyukuran.
5.Gardening
Gardening adalah hobi baru saya setelah memiliki anak. Dahulu sekali, saya tidak pernah tertarik dengan aktifitas berkebun. Bahkan ingin tahu seluk beluk mengenai tanaman pun tidak ada gairah. Namun, setelah memiliki anak yang senang bermain tanah, menanam pohon dan mengamati tanaman justru membuat saya ikut jatuh cinta dengan aktifitas ini. Kegiatan berkebun bagi setiap keluarga menurut saya adalah sebuah kebutuhan. Melalui kegiatan berkebun, kami sekeluarga dapat mengetahui dan menjamin kesegaran makanan yang kami konsumsi. Dengan kegiatan berkebun ini pelan-pelan saya jadi lebih aware saat mengkonsumsi bahan makanan. Saya selalu ingin memastikan makanan yang kami asup sehari-hari jelas asalnya dari mana dan juga cara perawatan serta perlakuan terhadap tanaman tersebut. Saya pun percaya pada mimpi keluarga kami untuk dapat membangun ketahanan pangan dari rumah. Semoga apa yang menjadi impian keluarga kami segera terwujud aamiin ya rabbal alamin.
Sisi lain dari diri saya yang masuk dalam kuadaran tidak bisa tetapi suka saya memasukkan aktifitas art&craft dan keterampilan foraging meski tidak bisa tetapi saya punya kemauan kuat untuk mempelajarinya karena merupakan kebutuhan yang menunjang aktifitas saya di ranah suka dan bisa yaitu kegiatan travelschooling dan healthy cooking baking.
Dari hasil pemetaan potensi diri ini saya jadi semakin yakin bahwa aktifitas apapun yang kita bisa dan suka jangan dianggap sekedar hobi. Hobi itu membahagiakan ketika dikerjakan dan saat diseriusi pun bisa menghasilkan. Jadi, yuk kita cari tahu dimana kekuatan kita apa dan bersiap melebarkan potensi diri kita. Bismillah mengawal langkah perubahan di tahun depan semoga Allah memudahkan segala prosesnya.