Learn Math Day 6 : Mengenal Jumlah dan Bilangan dari Kebun

belajar menanam kencur di rumah

Berkebun bagi sebagian besar warga kota boleh jadi merupakan sebuah kegiatan yang asing. Maklum, lahan kota yang terbatas, minimnya taman kota, waktu yang serba terbatas, banyaknya bangunan, gedung dan apartemen membuat kehidupan manusia yang hidup di kota kering dari sejuknya kehijauan kebun.

Keterampilan matematika ternyata juga bisa dikenalkan ketika kami berkegiatan di kebun. Apa yang bisa dipelajari oleh anak dari orang tua dari pengalaman berkebun? Tanpa saya sadari, ketika saya mengajak anak-anak untuk mengukur tinggi tanaman, menghitung luas tanah yang dibutuhkan untuk menanam, mengukur jarak di antara tanaman, atau membandingkan ukuran bibit yang sedang disemai pun termasuk mengajak mereka untuk mengenal jumlah dan bilangan.

hasil pembibitan daun mint di media tanah yang dimakan ulat

Melalui berkebun, anak-anak dapat belajar sejak dini tentang lingkungan hidup. Berkebun membuat mereka juga belajar lebih peka terhadap perubahan cuaca dan iklim. Skill ini fungsinya untuk menentukan kapan waktu terbaik menanam benih. Melalui kegiatan berkebun juga mengajarkan anak mengembangkan keterampilan sosial dan pengembangan diri. Ketika 2AL berkebun bersama maka mereka akan berbagi tugas, si kakak biasanya mencabut rumput dan si adik menyiram tanaman. Ketika tanaman kebun terkena hama sseperti belalang atau siput, kakak dan adik ini belajar memecahkan masalah sebagai satu tim. Kedewasaan anak pun dapat muncul saat mereka bertanggung jawab terhadap hidup matinya tanaman. Dengan berkebun, anak juga bisa memahami sebab akibat, misalnya tanaman bisa mati jika tidak disiram dan gulma dapat berebut zat-zat makanan dengan tanaman yang dirawat oleh anak-anak.

batang samhong dibuang sayang, dire-grow saja

Anak juga mempraktikkan pembelajaran aktif (active learning), mereka belajar matematika dalam kegiatan menghitung benih, memetakan lahan dan membuat grafik panen tanaman. Next, saya berharap mereka dapat naik level ketika mereka siap belajar membaca dan menulis saya ingin mereka yang menulis papan penanda jenis tanaman serta mencatat jadwal menyiram. Tidak ketinggalan, bagi anak seusia Faris yang penasaran dengan banyak hal membuat saya pun ikut belajar dari berbagai pertanyaannya. Seperti “Kenapa kok tanaman ini disebut tanaman mangkokan? Emang bentuknya kaya mangkok, Ma?” atau “Gimana sih caranya daun masak makanannya?”Lambat laun, anak-anak pun menjadi paham gizi dan kesehatan. Mereka pun senang mencoba makanan baru, apalagi jika makanan tersebut berasal dari kebun mereka sendiri. Pengalaman berkebun memberikan banyak kesempatan untuk belajar memasak dan menyusun menu keluarga dari hasil panen kebun kami. Anak-anak juga cenderung lebih senang makan sayur dan buah segar ketimbang makanan instan. Dengan berkebun, anak pun menemui banyak peristiwa yang dekat dengan ilmu sains.

mencoba menanam melon rock dari biji buah yang kami beli di pasar

Konsep-konsep sains seperti fotosintesa mudah dipelajari lewat pengalaman berkebun. Dengan berkebun, anak dapat belajar tentang ekologi, kebutuhan tanaman dan hewan, bagaimana mengatasi hama secara alami bahkan mereka pun sudah terbiasa memilah sampah dan membuat kompos dari sisa-sisa makanan. Kegiatan belajar di alam memberikan pengalaman dan pembelajaran yang lebih bermakna.😍

#harike6
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic

Tinggalkan komentar